rvnl.ynnianio@bisnis.co.id
Utilisasi infrastruktur TI bakal melonjak
OLEH RONI YUNIANTO
Bisnis Indonesia
JAKARTA Aplikasi konsep komputasi awan (cloud computing) makin diminati di Indonesia. Konsep baru dalam dunia teknologi informasi itu diyakini bakal memberikan manfaat, seperti peningkatan utilisasi infrastruktur TI hingga efisiensi pemakaian energi dan ruang.
Vice President of Product Strategy and Business Development Oracle Corporation Sushil Kumar mengungkapkan minat mengadopsi cloud computing di Indonesia sama besarnya di lintas sektor bisnis, tidak saja di telekomunikasi dan perbankan tetapi juga di sektor manufaktur dan sektor lainnya.
Komputasi awan atau cloud computing adalah model yang memungkinkan jaringan dapat diakses sesuai kebutuhan dan mudah diakses dari berbagai lokasi. Model ini memungkinkan akses menuju kumpulan sumber daya komputasi seperti jaringan, server, storage, aplikasi software dan layanan.
Menurut Sushil, konsep komputasi awan menjanjikan peningkatan utilisasi infrastruktur teknologi informasi sampai sepuluh kali lipat (900%) sekaligus menghemat biaya konsumsi listrik sampai 40%. Dia mengatakan kalkulasi peningkatan utilisasi infrastruktur TI sebesar sepuluh kali lipat tersebut didasarkan pada pengalaman implementasi komputasi awan yang telah diterapkan sejauh ini.
"Dari pengalaman kami, utilisasi infrastruktur central processing unit dapat meningkat dari 7% menjadi 73%." ujarnya kemarin. Dia mengatakan hal itu di sela-sela seminar Oracle Enterprise Cloud Computing What, Why and How. Di samping itu, keuntungan lainnya adalah efisiensi biaya listrik sampai 40% dan memangkas ruang untuk menempatkan infrastruktur sampai 50%.
Dorong bandwidth Secara terpisah, Indar Atmanto, Direktur Utama PT Indosat Mega Media-penyedia jasa Internet, mengatakan permintaan bandwidth tahun ini akan meningkat, menyusul maraknya inisiatif pengadopsian konsep komputasi awan dan bisnis digital di Indonesia.
"Evolusi bisnis telah terjadi di Indonesia ditandai dengan cloud computing di antaranya melalui penyediaan aplikasi, platform maupun infrastruktur sebagai layanan," paparnya. Indar mengatakan paradigma atau cara berbisnis di Indonesia sudah berubah seiring dengan beralihnya belanja modal menjadi biaya operasional karena konsep seperti komputasi awan menghasilkan penghematan yang berarti.
"Di sisi lain, ruang gerak industri lokal juga meluas, mereka akan terdorong kreatif dan hambatan masuk ke pasarnya juga rendah," jelasnya. Di sisi lain, Tony Seno Hartono, National Technology Officer PT Microsoft Indonesia, berpendapat jika ketersediaan bandwidth tidak besar maka perusahaan di Indonesia juga hanya akan dapat menjalankan aplikasi secara terbatas.
"Kami pun berencana mengaplikasikan cloud yaitu dengan meletakkan Office 2010 di. server sehingga dapat digunakan secara jarak jauh dari mana pun [remote], bahkan kemungkinan diunduh gratis dan menggali pendapatan dari sumber pendapatan baru," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar